Infeksi cacing usus atau biasa disebut dengan Cacingan umumnya banyak terjadi pada anak-anak namun juga dapat menyerang orang dewasa. Jenis cacing yang menginfeksi manusia adalah dan berkembang dalam usus manusia yaitu cacing gelang, cacing kremi, cacing cambuk, cacing pita, dan cacing tambang. Cacingan sepertinya merupakan penyakit ringan, namun cacing atau larvanya dapat menyebar dan menginfeksi organ lainnya sehingga menimbulkan gangguan penyakit yang lebih berat. Menurut dr.Adi Sasongko, MA, (Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma I Buana, Jakarta) sebuah lembaga swadaya masyarakat yang giat melakukan program pemberantasan cacingan. 60 sampai 80 persen anak usia sekolah menderita cacingan.
Sebagai gambaran, seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Jika di dalam perut terdapat lima ekor saja, mereka sanggup memproduksi satu juta telur dalam sehari Beberapa infeksi cacing adalah :
Infeksi Cacing Kremi (Oxyuriasis)
Disebabkan oleh cacing kremi (Oxyuris vermicularis) atau disebut juga cacing kerawit yaitu cacing kecil halus seperti benang, berwarna putih dengan panjang kira-kira 3-5 mm pada cacing jantan dan yang betina sekitar 8-13 mm. Infeksi cacing ini biasa ditemukan di daerah tropis dan sedang dengan sanitasi yang kotor, terjadi pada anak-anak yang berumur sekitar 5-14 tahun terutama dengan kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut.
Jenis cacing ini akan memakan isi usus, cacing betina pindah dan bertelur di usus sebelah bawah (sekitar anus). Telur–telurnya akan merayap keluar menuju dubur sehingga menimbulkan rasa gatal. Bila digaruk dengan tangan akan menempel di ujung kuku dan dapat masuk ke dalam mulut ketika memasukan makanan. Gatal terutama pada malam hari sehingga mengganggu tidur, juga menyebabkan iristasi kulit, pada anak perempuan kadang terjadi radang vagina.
Infeksi cacing Gelang (Ascariasis)
Penyakit cacingan yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang hidup dalam usus halus manusia. Cacing ini tergolong jenis cacing besar, berukuran sekitar 20-30 cm, berwarna merah dadu dan putih. Telur-telur cacing gelang keluar dari tubuh manusia bersama dengan kotoran (feses). Cacing gelang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi feses manusia, misalnya melalui lalat yang menghinggapi makanan atau sayur yang terkontaminasi telur cacing gelang yang tidak dicuci dengan bersih.
Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)
Cacing pita (Taenia sp.) bentuknya panjang pipih menyerupai pita, kepalanya kecil dan mempunyai kait untuk melekatkan diri pada dinding usus. Cacing pita mempunyai banyak jenis, tetapi ada tiga yang biasa dikenal yaitu cacing pita daging, cacing pita ikan dan cacing pita babi. Jenis cacingan ini disebabkan pengkonsumsian daging (terutama sapi dan babi) yang mengandung cacing pita dan memasaknya kurang matang.
Gejala atau tanda terinfeksi cacing pita antara lain : perut terasa mulas dan mual, kadang perih dan tajam menusuk-nusuk tetapi akan hilang sesudah makan. Selain itu muka pucat, pusing, kurang nafsu makan, dan feses berlendir.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi cacing usus, antara lain :
Jagalah kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik
Mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air besar,
Menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku
Cuci sayur dengan bersih dan masak daging hingga benar-benar matang
Sediakan fasilitas jamban yang memadai, jangan buang air besar sembarangan
Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali
Obat Herbal untuk memberantas Cacingan
Selain dengan obat modern, cacingan juga dapat dilawan dengan obat alami dari herbal atau tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai anti-cacing antara lain adalah biji pinang, kulit dan akar delima (Punica granatum), biji labu kuning, temu giring (Curcuma heyneana), biji dan akar pepaya, bawang putih (Alium sativum), ketepeng, dan mindi kecil.
Cara Meramunya :
15 gram biji pinang kering di tumbuk
60 gram biji labu kuning yang kering ditumbuk
15 gram kulit delima kering.
Semua bahan direbus dengan 600 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200 cc, disaring, setelah dingin airnya diminum (untuk semua jenis cacing).
Sebagai gambaran, seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Jika di dalam perut terdapat lima ekor saja, mereka sanggup memproduksi satu juta telur dalam sehari Beberapa infeksi cacing adalah :
Infeksi Cacing Kremi (Oxyuriasis)
Disebabkan oleh cacing kremi (Oxyuris vermicularis) atau disebut juga cacing kerawit yaitu cacing kecil halus seperti benang, berwarna putih dengan panjang kira-kira 3-5 mm pada cacing jantan dan yang betina sekitar 8-13 mm. Infeksi cacing ini biasa ditemukan di daerah tropis dan sedang dengan sanitasi yang kotor, terjadi pada anak-anak yang berumur sekitar 5-14 tahun terutama dengan kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut.
Jenis cacing ini akan memakan isi usus, cacing betina pindah dan bertelur di usus sebelah bawah (sekitar anus). Telur–telurnya akan merayap keluar menuju dubur sehingga menimbulkan rasa gatal. Bila digaruk dengan tangan akan menempel di ujung kuku dan dapat masuk ke dalam mulut ketika memasukan makanan. Gatal terutama pada malam hari sehingga mengganggu tidur, juga menyebabkan iristasi kulit, pada anak perempuan kadang terjadi radang vagina.
Infeksi cacing Gelang (Ascariasis)
Penyakit cacingan yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang hidup dalam usus halus manusia. Cacing ini tergolong jenis cacing besar, berukuran sekitar 20-30 cm, berwarna merah dadu dan putih. Telur-telur cacing gelang keluar dari tubuh manusia bersama dengan kotoran (feses). Cacing gelang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi feses manusia, misalnya melalui lalat yang menghinggapi makanan atau sayur yang terkontaminasi telur cacing gelang yang tidak dicuci dengan bersih.
Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)
Cacing pita (Taenia sp.) bentuknya panjang pipih menyerupai pita, kepalanya kecil dan mempunyai kait untuk melekatkan diri pada dinding usus. Cacing pita mempunyai banyak jenis, tetapi ada tiga yang biasa dikenal yaitu cacing pita daging, cacing pita ikan dan cacing pita babi. Jenis cacingan ini disebabkan pengkonsumsian daging (terutama sapi dan babi) yang mengandung cacing pita dan memasaknya kurang matang.
Gejala atau tanda terinfeksi cacing pita antara lain : perut terasa mulas dan mual, kadang perih dan tajam menusuk-nusuk tetapi akan hilang sesudah makan. Selain itu muka pucat, pusing, kurang nafsu makan, dan feses berlendir.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi cacing usus, antara lain :
Jagalah kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik
Mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air besar,
Menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku
Cuci sayur dengan bersih dan masak daging hingga benar-benar matang
Sediakan fasilitas jamban yang memadai, jangan buang air besar sembarangan
Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali
Obat Herbal untuk memberantas Cacingan
Selain dengan obat modern, cacingan juga dapat dilawan dengan obat alami dari herbal atau tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai anti-cacing antara lain adalah biji pinang, kulit dan akar delima (Punica granatum), biji labu kuning, temu giring (Curcuma heyneana), biji dan akar pepaya, bawang putih (Alium sativum), ketepeng, dan mindi kecil.
15 gram biji pinang kering di tumbuk
60 gram biji labu kuning yang kering ditumbuk
15 gram kulit delima kering.
Semua bahan direbus dengan 600 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200 cc, disaring, setelah dingin airnya diminum (untuk semua jenis cacing).
0 comments:
Posting Komentar