Madu atau mel merupakan larutan karbohidrat yang dihasilkan oleh lebah madu Apis mellifera atau jenis Apis lainnya (suku Apiidae) dari nektar bunga, yang memiliki aroma sedap maupun rasa manis yang spesifik. Nektar merupakan cairan kental seperti sirup, berwarna kuning atau coklat kekuningan. Nektar ini diisap ke dalam lidah atau labium lebah pekerja, kemudian masuk ke dalam perut lebah, di mana enzima yang terdapat dalam ludah lebah pekerja tadi mengubah sakarosa dalam nektar menjadi dekstrosa (glukosa) dan fruktosa, yang keduanya disebut gula invert.
Ketika kembali ke sarangnya maka lebah pekerja tersebut memuntahkan nektar yang sebagian telah dicerna menjadi gula invert itu ke dalam sebuah ruang kecil pada sarang lebah, yang terbentuk dari lilin. Lebah penjaga sarang, yang terdapat di sebelahnya melakukan pemrosesan lebih lanjut dalam mulutnya, sehingga terjadi perubahan kimia lebih lanjut. Dalam proses inilah terbentuk senyawa hidroksi metil furfural, yang bersifat antibakteri dan antikapang.
Jadi senyawa ini berfungsi sebagai pengawet madu yang terbentuk. Selanjutnya kelebihan air dalam madu diuapkan, ketika lebah penjaga sarang mengibas-ngibaskan sayapnya di atas ruang kecil madu tersebut dan dengan demikian proses pembentukan madu pun selesai. Sebelum di manfaatkan sebagai obat madu yang diperoleh dari sarang lebah tadi mula-mula dipanaskan pada suhu tidak melebihi 80 derajat Celcius, kemudian dibiarkan beberapa lama untuk memberi kesempatan buih memisah ke permukaan, dan selanjutnya buih tadi dipisahkan.
Bobot jenis cairan madu tersebut dijadikan 1,35 sampai 1,36 g per ml dengan menambahkan air. Aroma dan warna madu tergantung kepada bunga dari mana nektar tadi diperoleh. Ada yang aromanya kuat dan ada pula yang lemah. Demikian pula warnanya ada yang gelap dan ada pula yang berwarna muda. Madu mengandung 70-80 persen gula invert yang terlarut dalam air, sukrosa, maltosa, dekstrin, vit C, vit B1, vit B2, vit B6, asam pantotenat, asam folat, mineral: Na, K, Ca, Mn, Fe, Cu, P, S; enzima, hormon, zat bakterisida, fungisida, zat aromatik, lilin, protein, minyak atsiri dan asam formiat dan serbuk sari bunga. Terdapat pula bahan penggumpal yang biasanya ada dalam bentuk suspensi dan cenderung merupakan perangsang fermentasi.
Madu bereaksi asam dengan derajat keasaman (pH) kurang lebih 3,7. Jika derajat asam ini meningkat maka warnanya menjadi lebih gelap dan aromanya agak sedikit tidak enak. Efek ini terutama nyata pada pH lebih dari 7 dan dianggap berasal dari degradasi gula dalam madu. Dari uraian di atas jelas bahwa madu memiliki nilai gizi tinggi, karena mengandung karbohidrat, protein, vitamin-vitamin dan mineral. Di samping itu mengandung juga enzima dan hormon. Oleh karena itu pemanfaatannya sangat menyehatkan tubuh, karena zat-zat kandungannya merupakan zat-zat yang diperlukan tubuh.
Selain itu madu dapat memperpanjang usia pemakainya, hal ini terbukti dari pernyataan para pakar zaman dahulu. Pythagoras bapak ilmu pasti yang tersohor itu, misalnya, menyatakan rasa terima kasihnya karena dengan mengonsumsi sayuran dan madu usianya dapat mencapai 90 tahun. Juga Hippocrates ahli fisika kenamaan menyatakan, makanan yang dicampur dengan madu dapat mempertinggi derajat kesehatan manusia dan memperpanjang umur-nya. Sedang Dioscorides, sarjana Junani itu, menyatakan juga dalam tulisannya bahwa madu itu mujarab sekali terhadap penyakit-penyakit saluran pencernaan maupun luka-luka infeksi.
Sementara Pollius Romillius seorang senator Kerajaan Romawi pada ulang tahunnya yang ke 100 atas pertanyaan Julius Caesar menyatakan, beliau dalam usia 100 itu masih kelihatan segar bugar adalah karena selalu mengonsumsi madu dan bukan lemak-lemak. Selanjutnya Ibnu Sina atau Avisenna seorang sarjana kedokteran ternama itu menyatakan, bahwa madu merupakan faktor yang dapat memperpanjang usia dan dapat memelihara kesegaran bekerja para lansia.Menurut Farmakope Cina penggunaan madu dapat meringankan nyeri di perut, menekan batuk dan menghilangkan sembelit.
Dapatkan Madu Asli dan Berkualitas Seperti Madu Diatas Klik Di ROSITA SHOP
Ketika kembali ke sarangnya maka lebah pekerja tersebut memuntahkan nektar yang sebagian telah dicerna menjadi gula invert itu ke dalam sebuah ruang kecil pada sarang lebah, yang terbentuk dari lilin. Lebah penjaga sarang, yang terdapat di sebelahnya melakukan pemrosesan lebih lanjut dalam mulutnya, sehingga terjadi perubahan kimia lebih lanjut. Dalam proses inilah terbentuk senyawa hidroksi metil furfural, yang bersifat antibakteri dan antikapang.
Jadi senyawa ini berfungsi sebagai pengawet madu yang terbentuk. Selanjutnya kelebihan air dalam madu diuapkan, ketika lebah penjaga sarang mengibas-ngibaskan sayapnya di atas ruang kecil madu tersebut dan dengan demikian proses pembentukan madu pun selesai. Sebelum di manfaatkan sebagai obat madu yang diperoleh dari sarang lebah tadi mula-mula dipanaskan pada suhu tidak melebihi 80 derajat Celcius, kemudian dibiarkan beberapa lama untuk memberi kesempatan buih memisah ke permukaan, dan selanjutnya buih tadi dipisahkan.
Bobot jenis cairan madu tersebut dijadikan 1,35 sampai 1,36 g per ml dengan menambahkan air. Aroma dan warna madu tergantung kepada bunga dari mana nektar tadi diperoleh. Ada yang aromanya kuat dan ada pula yang lemah. Demikian pula warnanya ada yang gelap dan ada pula yang berwarna muda. Madu mengandung 70-80 persen gula invert yang terlarut dalam air, sukrosa, maltosa, dekstrin, vit C, vit B1, vit B2, vit B6, asam pantotenat, asam folat, mineral: Na, K, Ca, Mn, Fe, Cu, P, S; enzima, hormon, zat bakterisida, fungisida, zat aromatik, lilin, protein, minyak atsiri dan asam formiat dan serbuk sari bunga. Terdapat pula bahan penggumpal yang biasanya ada dalam bentuk suspensi dan cenderung merupakan perangsang fermentasi.
Madu bereaksi asam dengan derajat keasaman (pH) kurang lebih 3,7. Jika derajat asam ini meningkat maka warnanya menjadi lebih gelap dan aromanya agak sedikit tidak enak. Efek ini terutama nyata pada pH lebih dari 7 dan dianggap berasal dari degradasi gula dalam madu. Dari uraian di atas jelas bahwa madu memiliki nilai gizi tinggi, karena mengandung karbohidrat, protein, vitamin-vitamin dan mineral. Di samping itu mengandung juga enzima dan hormon. Oleh karena itu pemanfaatannya sangat menyehatkan tubuh, karena zat-zat kandungannya merupakan zat-zat yang diperlukan tubuh.
Selain itu madu dapat memperpanjang usia pemakainya, hal ini terbukti dari pernyataan para pakar zaman dahulu. Pythagoras bapak ilmu pasti yang tersohor itu, misalnya, menyatakan rasa terima kasihnya karena dengan mengonsumsi sayuran dan madu usianya dapat mencapai 90 tahun. Juga Hippocrates ahli fisika kenamaan menyatakan, makanan yang dicampur dengan madu dapat mempertinggi derajat kesehatan manusia dan memperpanjang umur-nya. Sedang Dioscorides, sarjana Junani itu, menyatakan juga dalam tulisannya bahwa madu itu mujarab sekali terhadap penyakit-penyakit saluran pencernaan maupun luka-luka infeksi.
Dapatkan Madu Asli dan Berkualitas Seperti Madu Diatas Klik Di ROSITA SHOP
0 comments:
Posting Komentar